Tuesday 7 May 2013

TUJUAN PENGAJARAN MENURUT TAKSONOMI BLOOM MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Dosen Pengampu : Nikmah Rahmawati, M.Si Disusun oleh : Nur I’anah (103211038) Nur Indah Wardani (103211039) Nur Muklis (103211040) Nurul Afifah (103211041) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011 TUJUAN PENGAJARAN I. PENDAHULUAN Belajar terjadi bila muncul perubahan perilaku pada diri siswa, baik dalam makna kognitif, afektif, maupun psikomotor. Perubahan perilaku itu sangat mungkin bahkan pasti demikian, tidak secara langsung dapat diamati. Perubahan perilaku sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran itu merupakan hasil dari interaksi seseorang denganlingkungannya. Jadi, belajar tidak lepas dari pengajaran karena pengajaran adlah proses beljar-mengajar. Pengajaran merupakan totalitas aktifitas belajar-mengajar yang diawal dengan perencanaan diakhiri dengan evaluasi. Dan evaluasi ini diikuti dengan follow up. II. RUMUSAN MASALAH A. Apa yang dimaksud dengan pengajaran? B. Bagaimana taksonomi dari tujuan pengajaran? C. Apa tujuan dari pengajaran? III. PEMBAHASAN A. Definisi Pengajaran Terdapat tiga pendapat dalam pendefinisian pengajaran, yaitu pendapat yang mengatakan bahwa pendidikan sama dengan pengajaran, ada juga yang berpendapat bahwa pendidikan lebih luas dari pada pengajaran dan pendapat terakhir mengatakan bahwa pengajaran merupakan usaha pengembangan aspek jasmani dan akal saja, sedangkan pendidikan mencakup mengembangan aspek ruhani. Pengajaran lebih bersifat teknis, sedangkan pendidikan lebih bersifat normatif. Menurut pendapat Sikun Pribadi guru besar IKIP Bandung, Pengajaran adalah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan mengenai segi kognitif dan psikomotor semata-mata, yaitu supaya anak lebih banyak pengetahuannya lebih cakap berfikir kritis, sistematis, dan objektif, serta terampil dalam mengerjakan sesuatu. Misalnya: terampil membaca, menulis, lari cepat, loncat tinggi, membuat pesawat radio, dan lain sebagainya. Pengajaran sering dikonotasikan sebagai proses aktifitas belajar-mengajar dikelas, yang tentunya bersifat formal. Kelas pengajaran tidak hanya diartikan terbatas ruangan dengan ukuran tertentu yang permanen untuk berlangsungnya belajar mengajar. Pengertian kelas harus dikonotasikan sebagai suatu sistem yang tidak terbatas ruangan atau bagian dari bangun sekolah, tetapi kelas merupakan wadah berlangsungnya pengajaran baik dalam ruangan yang biasa dipakai, maupun diluar ruangan seperti lapangan, dan sebagainya. Pengajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing peserta didik di dalam kehidupan, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas-tugas pengembangan yang harus dijalankan oleh peserta didik itu. Tugas perkembangan tesebut, mencakup kebutuhan hidup baik sebagai individu maupun masyarakat. B. Taksonomi Tujuan Pengajaran (Bloom dan Gagne) Robert M. Gagne mengklasifikasi kondisi-kondisi belajar dengan mendasarkan pada tujuan-tujuan belajar yang hendak dicapai. Artiny amasing-masing tujuan belajar mensyaratkan kondisi-kondisi belajar tertentu bagi pencapainnya. Gagne mengemukakan 8 macam kemampuan manusia sebagai hasil belajar yang adalah kondisi belajar (sistem lingkungan belajar). Tetapi dari 8 macam itu dapat disederhanakan menjadi 5 macam: ketrampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, ketrampilan motorik, sikap dan nilai. 1) Informasi verbal, yang dimaksud ialah pengetahuan yang dimilki seseorang dan dapat diungkapkan dalam bentuk bahasa, lisan dan tertulis. 2) Ketrampilan intelektual, yang dimaksud ialah kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidupdan dirinya sendiri dalam bentuk suatu representasi, khususnya konsep dan berbagai lambang (huruf, angka, kata, gambar) 3) Strategi kognitif, mencakup pengguanaan konsep dan kaidah yang telah dimiliki, terutama bila sedang menghadapi problem, dengan dapat menyalurkan dan mngarahkan aktivitas kognitif sendiri. 4) Ketrampilan motorik, yakni kemampuan melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak berbagai anggota badan secara terpadu. 5) Sikap, merupakan kemampuan internal yang berperan dalam mengambil tindakan dan bertindak. Menurut Benjamin S. Bloom tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu: 1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. 2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. 3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah. 1. Ranah kognitif Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian: Bagian pertama berupa adalah Pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa Kemampuan dan Keterampilan Intelektual (kategori 2-6). a) Pengetahuan (Knowledge) Mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Hal-hal itu dapat meliputi fakta, kaidah, prinsip, serta metode yang diketahui. Pengetahuan yan disimpan dalam ingatan, digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan mengingat (recall) atau mengenal kembali (recognition). b) Pemahaman (Comprehension) Mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan; mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain. c) Aplikasi (Application) Mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus yang konkret dan baru. Adanya kemampuan dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus pada persoalan yang belum dihadapi atau aplikasi suatu metode kerja pada pemecahan problem baru. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan no. 2, karena memahami suatu kaidah belum tentu membawa kemampuan untuk menerapkannya terhadap suatu kasus atau problem baru. d) Analisa (Analysis) Mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga terstuktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik. Adanya kemepuan ini dinyatakan e) Sintesa (Shyntesis) Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru. Bagian-bagian dihubungkan satu sama lain, sehingga tercipta suatu bentuk baru. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam membuat suatu rencana, seperti penyusunan satuan pelajaran atau proposal penelitian ilmiah, dalam mengembangkan suatu skema dasar sebagai pedoman dalam memberikan ceramah dan lain sebagainya. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan no. 4, karena dituntut krietria untuk mnemukan pola dan stuktur organisasi. f) Evaluasi (Evaluation) Mencakup kemempuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggung jawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu. Kemampuan ini dinyatakan dalam memberikan penilaian terhadap sesuatu. 2. Ranah afektif Pembagian domain ini disusun Bloom bersama dengan David Krathwol. Pembagian domain ini dibagi menjadi lima tingkatan yaitu: a. Penerimaan (Receiving) Mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsangdan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. b. Partisipasi (Responding) Mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Kesediaan itu dinyatakan dalam memberikan suatu reaksi terhadap rangsangan yang disajikan. c. Penilaian (Valuing) Mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu, merupakan penilaian yang berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku. d. Pengorganisasian (Organization) Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan. Nilai-nilai yang diakui dan diterima ditempatkan pada suatu skala nilai. Kemampuan itu dinyatakan dalam mengembangkan suatu perangkat nilai dan memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten. e. Pembentukan pola hidup (Characterization by a value or value omplex) Mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemkian rupa, sehingga menjadi milik pribadi (internalisasi) dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri. 3. Ranah psikomotor a. Persepsi (Perception) Mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya rangsangan (stimulasi) dan perbedaan antara rangsangan-rangsangan yang ada. b. Kesiapan (Set) Mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan mental. c. Gerakan terpimpin (Guided response) Mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi). d. Gerakan terbiasa (Mechanical response) Mencakup kemampuan untuk melakuakan suatu ragkaian gerak-gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa mempehatikan lagi contoh yang diberikan. Kemampuan inni dinyatakan dalam menggerakan anggota-anggota tubuh sesuai dengan prosedur yanng tepat. e. Gerakan yang kompleks (Complex response) Mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen dengan lancar, tepat dan efisien. Adnya kemmapuan ini dinyatakan dalam suatau rangkaian perbutaan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketrampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur. f. Penyesuaian pola gerakan (Adjustment) Mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan persyaratan khusus yang berlaku. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menunjukkan suatu taraf ketrampilanyang telah mencapaia kemahiran. g. Kreativitas (Creativity) Mencakup kemampuan untuk melahirkan pola-pola gerak yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Taksonomi Robert Gagne tentang hasil belajar agak mirip dengan taksonomi Bloom: kognitif, afektif dan psikomotor. Keduanya percaya bahwa penting untuk mengklasifikasikan kemampuan belajar manuia ke dalam kategori atau domain. Taksonomi Gagne terdiri dari lima kategori hasil belajar - informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motorik. C. Tujuan Pengajaran Secara fungsional pencapaian tujuan pengajaran adalah untuk mencapai tujuan pendidikan. Dan tujuan pendidikan dalam suatu negara harus berdasarkan pada asas dan falsafah negara. Itulah sebabnya perubahan interaksi pengajaran selalu disifati dengan “edukatif”. Maksudnya dalam setiap terjadinya proses interaksi pengajaran yang bersentral pada tujuan pengajaran harus mendukung pada tujuan pendidikan. Dalam setiap bentuk kegiatan atau interaksi pengajaran haruslah berorientasi pada tujuan. Segala daya dan upaya pengajaran harus dipusatkan pada pencapaian tujuan. Maka, tujuan pengajaran harus berfungsi: 1. Menjadi titik sentral perhatian dan pedoman dalam melaksanakan akifitas atau interaksi pengajaran. 2. Menjadi penentu arah kegiatan pengajaran. 3. Menjadi titik sentral dalam penyusunan desain dalam pengajaran. 4. Menjadi materi pokok yang akan dikembangkan dalam memperdalam dan memperluas ruang lingkup pengajaran. 5. Menjadi pedoman untuk mencegah atau menghindari penyimpangan pengajaran. Pancaragam tujuan dalam pengajaran dapat digambarkan sebagai sebuah kontinum yang merentang dari tujuan yang sangat umum ke tujuan yang sangat spesifik. Krathwohl dan Payne membagi tujuan pengajaran ke dalam tiga tingkatan: tujuan global atau umum, tujuan pendidikan dan tujuan instruksional. Berikut rumusan-rumusan tujuan pengajaran umum: tujuan pengajaran umum (TUP), tujuan instruksional umum (TIU), dan tujuan pengajaran khusus: tujuan pengajaran khusus (TKP), tujuan instruksional khusus (TIK), secara rinci: 1. Bidang kemampuan intelek 1.1. Pengetahuan 1.1.1. Istilah untuk TIU/TUP - Tahu istilah-istilah umum - Tahu hal-hal terinci - Tahu metode dan prosedur - Tahu konsep-konsep dasar - Tahu prinsip-prinsip. 1.1.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Mendefinisikan - Melukiskan - Mengidentifikasi - Memberi nama - Membuat garis besar - Menyatakan kembali - Menyebutkan. 1.2. Pemahaman 1.2.1. Istilah untuk TIU/TUP - Memahami fakta dari prinsip - Menginterpretasi bagan atau grafik - Menginterpretasi secara lisan - Merubah bahan tulisan kata-kata menjadi rumus - Membenarkan metode dan prosedur. 1.2.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Merubah - Menyatakan secara luas - Mempertahankan - Menarik kesimpulan umum - Membedakan - Memberi contoh - Memperkirakan - Menuliskan dengan kata-kata - Menjelaskan - Menyimpulkan. 1.3. Penerapan 1.3.1. Istilah untuk TIU/TUP - Menerapkan konsep dan prinsip terhadap situasi baru - Menerapkan hukum dan teori pada situasi praktis - Memecahkan persoalan-persoalan matematik - Mengkonstruksi bahan dan grafik - Mendemonstrasikan penggunaan secara benar metode/prosedurnya 1.3.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Merubah - Menghitung - Mendemonstrasikan - Menemukan - Mengerjakan dengan teliti - Membuat modifikasi - Menggunakan 1.4. Analisi (Analysis) 1.4.1. Istilah untuk TIU/TUP - Mengenali anggapan yang tidak dinyatakan - Mengenali kesalahan logika dalam memberi alasan - Membedakan antara fakta dan kesimpulan - 1.4.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Memecahkan, mengurai - Membuat diagram - Membeda-bedakan - Menarik kesimpulan - Membuat garis besar - Menunjukkan - Mengidentifikasikan - Menggambarkan - Memisahkan 1.5. Sintesis 1.5.1. Istilah untuk TIU/TUP - Menuliskan suatu tema yang tersusun baik - Menulis suatu naskah pendek yang kreatif - Mengintegrasikan pelajaran dari bebrbagai bidang ke dalam suatu rencana untuk memecahkan suatu masalah - Merumuskan suatu bagan untuk menggolongkan obyek, kejadian-kejadian atau pikiran. 1.5.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Menggolong-golongkan - Menggabungkan - Mengorganisir - Menghimpun - Merencanakan - Menyusun - Menuliskan kembali - Menciptakan - Merevisi - Menjelaskan - Membuat modifikasi - Menyimpulkan - Menceritakan 1.6. Evaluasi (Evaluation) 1.6.1. Istilah untuk TIU/TUP - Menimbang konsistensi yang logis dari bahasa tertulis - Menimbang seberapa jauh suatu kesimpulan didukung oleh data - Menimbang nilai suatu karya dengan menggunakan krteria intern - Menimbang nilai suatu karya dengan menggunakan tatapan luar yang baik. 1.6.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Menilai - Menyimpulkan - Mengkritik - Memperhitungkan kebenaran - Menginterpretasikan 2. Bidang afektif 2.1. Kemampuan menerima 2.1.1. Istilah untuk TIU/TUP - Mendengarkan dengan perhatian - Menunjukkan kesadaran akan pentingnya belajar - Menerima berbagai kebiasaan - Menerima dengan baik segala aktifitas kelas. 2.1.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Bertanya - Mengikuti - Memberi - Berpegang teguh - Mengidentifikasi - Memilih atau menyeleksi 2.2. Kemampuan partisipasi 2.2.1. Istilah untuk TIU/TUP - Melengkapi pekerjaan rumah yang ditentukan - Mentaati peraturan sekolah - Ikut serta dalam diskusi-diskusi sekolah - Menyukai dalam menolong orang lain. 2.2.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Menjawab - Membantu - Menghimpun - Menyambung - Menolong - Mengemukakan - Memberitakan - Menuliskan 2.3. Penilaian/Penentukan sikap (Valuing) 2.3.1. Istilah untuk TIU/TUP - Menghargai kepercayaan yang baik - Menghargai peranan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari - Menunjukkan sikap pemecahan masalah 2.3.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Membentuk - Memprakarsai - Mengajak - Bekerjasama - Mempertimbangkan kebenaran - Bertukar pengalaman. 2.4. Organisasi (Organization) 2.4.1. Istilah untuk TIU/TUP - Mengenal perlunya keseimbangan antara kebersamaan dan tanggung jawab - Mengenal peranan perencanaan yang sistematik - Menerima tanggung jawab bagi perilakunya sendiri - Merumuskan rencana kehidupan yang selaras dengan kemampuannya, perhatiannya dan keyakinannya. 2.4.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Mengikat - Merubah - Mengkombinasikan - Membandingkan - Melengkapi - Mengorganisir - Mempersiapkan - Membuat sitesis 2.5. Pembentukan pola hidup 2.5.1. Istilah untuk TIU/TUP - Menunjukkan kepercayaan diri untuk bekerja sendirian - Mempraktekkan kerja sama dalam aktifitas kelompok - Menggunakan langkah-langkah obyektifitas dalam pemecahan masalah - Mempertahankan kebiasaan yang sehat. 2.5.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Mempengaruhi - Mendengarkan - Mempraktekan - Mengusulkan - Mencapai keahlian 3. Bidang Psikomotor 3.1. Persepsi 3.1.1. Istilah untuk TIU/TUP - Menghubungkan rasa makanan dengan kebutuhan bumbunnya - Menyelaraskan musik dengan gerak tarian tertentu. 3.1.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Memilih - Mendeteksi 3.2. Kesiapan 3.2.1. Istilah untuk TIU/TUP - Mengetahui langkah-langkah dalam melicinkan kayu - Mendemonstrasikan posisi badan yang tepat dalam memukul bola. 3.2.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Memulai - Mempertontonkan - Menjelaskan 3.3. Gerakan terbimbing 3.3.1. Istilah untuk TIU/TUP - Memukul bola golf sebagaimana telah didemonstrasikan - Meletakkan plester pertolongan pertama sebagaimana telah didemonstrasikan. 3.3.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Memasang - Membongkar - Membedah 3.4. Gerakan terbiasa 3.4.1. Istilah untuk TIU/TUP - Menulis rapi dan dapat dibaca - Mendemonstrasikan langkah karya tarian sederhana. 3.4.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP ( Serupa dengan daftar Respons Terarah) 3.5. Gerakan yang kompleks 3.5.1. Istilah untuk TIU/TUP - Menggunakan gergaji listrik dengan terampil - Mendemonstrasikan cara yang benar dalam berenang - Mereparasi alat listrik dengan cepat dan tepat. 3.5.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP ( Serupa dengan daftar Respons Terarah) 3.6. Penyesuaian pola gerakan 3.6.1. Istilah untuk TIU/TUP - Menyesuaikan cara main tenis dengan cara penantang - Merobah cara berenang sesuai dengan gelombang sama. 3.6.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Menyesuaikan - Mengatur kembali - Merevisi - Memvariasikan 3.7. Kreatifitas 3.7.1. Istilah untuk TIU/TUP - Menciptakan langkah tarian - Menciptakan komposisi musikal. 3.7.2. Istilah kata kerja untuk TIK/TKP - Mengatur - Merubah - Menciptakan. IV. SIMPULAN Pengajaran adalah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan mengenai segi kognitif dan psikomotor semata-mata. Menurut Benjamin S. Bloom tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan), yaitu: domain kognitif, afektif dan psikomotor. Dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Dalam setiap bentuk kegiatan atau interaksi pengajaran haruslah berorientasi pada tujuan. Tujuan pengajaran terbagi ke dalam tiga tingkatan: tujuan global atau umum, tujuan pendidikan dan tujuan instruksional. Masing-masing tujuan tersebut mengacu pada kemampuan belajar seseorang. V. PENUTUP Puji syukur kehadirat Allah Tuhan yang Maha Bijaksana atas segala nikmat dan karuniNya yang begitu agung, sehingga pemakalah bisa menyelesaikan makalahnya meski dengan tertatih-tatih. Pemakalah menyadari akan kekurangan dan kesalahan yang ada dalam makalah ini, oleh karena itu pemakalah sangat mengharapakan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca sekalian. Akhir kata, pemakalah mohon maaf atas segala kesalahan yang termuat dalam makalah ini.

No comments:

Post a Comment